Selasa, 31 Mei 2011

Bandung Lautan Api

Memang  tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Tuhan itu sangat luar biasa. Setiap hal yang dikerjakan-Nya adalah baik dan luar biasa. Begitu juga ketika Dia membentuk seluruh jagad raya ini serta menciptakan makhluk-makhluk hidup di dalamnya. Aku sangat kagum dan takjub ketika melihat setiap hasil karya-Nya dalam membentuk keindahan alam yang ada di jagad raya ini, termasuk di negara Zamrud Khatulistiwa yang kita diami ini. 

Sekitar beberapa minggu yang lalu (tepatnya 16-18 Mei 2011), aku beserta rekan-rekan Guru Sekolah Minggu juga beberapa-rekan-rekan di luar lingkup Guru Sekolah Minggu mengadakan wisata ke Jawa Barat. Ada tiga lokasi yang kami kunjungi, yaitu Sari Ater/ Ciater, Tangkuban Perahu, dan Cihampelas. Memang hanya tiga hari dan perjalanan itu sangatlah membangkitkan rasa capekku yang luar biasa. Tetapi semua itu terobati ketika aku sampai di salah satu obyek wisata yang menjadi tujuan kami pada saat itu, yaitu Tangkuban Perahu.




Awalnya kupikir itu hanyalah sekedar gunung biasa yang bisa menjadi populer karena cerita legendanya yang sangat bagus, dan pasti hanya akan membosankan berada disana. Tetapi ternyata perkiraanku meleset. "Don't judge a book from the cover". Mungkin slogan ini sangat cocok sekali untukku pada saat itu. hehehehe... Aku sangat takjub melihat keindahan alam tersebut. Memang pada saat itu cuaca sangat panas sekali, tetapi hal ini tidak membuatku menjadi kapok melihat sejuta pesona keindahan alam yang ditawarkan oleh kawah tersebut.




Sebelumnya aku pernah melihat tempat ini, tapi dari gambar-gambar yang terdapat di Google. heheheh.... Dan menurutku tempat ini biasa-biasa saja. Gak ada yang menarik. Tetapi setelah aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, semuanya menjadi lebih dari biasa. Sepertinya tempat ini dapat menjadi tujuan menarik untuk berwisata.

Sebelum mengunjungi tempat ini, aku dan rekan-rekan singgah dahulu  di rumah makan untuk sarapan pagi dengan ayam bakar dan mengunjungi salah satu pemandian air panas yang terkenal di Jawa Barat. Sari Ater namanya. Meskipun namanya tempat pemandian air panas, aku mandi pake air dingin alias gak ikut nyebur ke kolam air panasnya. heheheh... Badanku uda lumayan panas dengan duduk di bis ber-AC semalaman. Lho?! hehhehe... Aku memutuskan untuk langsung mengguyur seluruh badanku dengan air dingin. Biar cepet fresh lagi.

Setelah Sari Ater, rute kedua adalah Tangkuban Perahu. Keadaannya? Ya... Seperti yang kubilang tadi deh. Top markotop!!! heheheh. Meskipun pulang dari kawah harus jalan kaki no problem deh coz banyak pepohonan juga. Jadi adem.




Pulang dari Tangkuban Perahu, waktu menunjukkan tengah hari. Nah ini dia. Saatnya makan siang di salah satu rumah makan dengan desain tempat yang asri banget (gak bermaksud nyombong lho... heheheh) Jenis makanannya? Banyak... Tapi kayaknya gak usah disebutin deh ya.. Ntar pada ngiler lagi. wakakakak.

Foto ini diambil oleh salah seorang rekan kami di Bandung yang bernama Yoel



Setelah makan siang, berfoto bersama rekan-rekan

Dari Tangkuban Perahu, kami beralih ke Cihampelas. Saatnya shopping. Tapi sayang hujan pun datang sehingga kami tidak punya waktu banyak untuk shopping. Sial. Tapi gak papa deh coz aku uda sempet beli oleh-oleh dan juga dapat satu tas baru. Asik... Asik... Asik... Shopping berakhir... Saatnya makan malam. Huh... enaknya hidup ini. Jadi pengen ke Bandung lagi. Mau... Mau... Mau???

Senin, 23 Mei 2011

Tuhan dan Kasih-Nya

Nobody is perfect. Well, kalimat semacam ini pasti udah seringkali terdengar di telinga kita. Kita bukanlah manusia sempurna. Yang sempurna hanyalah Dia, Tuhan Allah yang mau turun ke dunia ini menjadi manusia bahkan rela mengorbankan nyawa-Nya demi kita semua. Ya... Dia... Yesus Kristus, Sang Raja di atas segala Raja. Penguasa diatas segala penguasa. Pencipta seluruh jagad raya ini.

Kejatuhan manusia ke dalam dosa bukanlah sebuah topik pembicaraan yang asing di telinga kita. Ketika kita mendengar seseorang berbicara soal kejatuhan manusia ke dalam dosa, mungkin beberapa diantara kita kembali teringat akan beberapa tokoh dalam Alkitab ataupun Kitab Suci lainnya yang jatuh ke dalam dosa atau bahkan kita kembali diingatkan akan setiap hal jahat yang telah kita lakukan di mata Tuhan.

Bicara soal kejatuhan manusia ke dalam dosa, aku teringat akan salah satu bagian dalam Alkitab yang pernah ‘ku sampaikan kepada murid-murid saya di Sekolah Minggu, yaitu 1 Raja-Raja 11 dan 12. Bagian Alkitab ini mengisahkan tentang Salomo yang jatuh ke dalam dosa dan dampak dari kejatuhannya tersebut. Well, mungkin beberapa di antara kita mengetahui siapa Salomo. Dia adalah anak Daud yang juga menjadi salah seorang raja atas Israel pada masa itu. Dia dikenal sebagai seseorang yang dikarunia Tuhan hikmat, kehormatan dan juga kekayaan.

Tetapi ketika Tuhan telah memberikan semuanya itu kepadanya, Salomo pun berbalik dari-Nya. Salomo menikah dengan wanita-wanita asing (wanita yang tidak mengenal Allah). Wanita-wanita inilah yang menyebabkan dia berpaling dari Allah dan menyembah allah-allah lain (alias berhala). Apakah Salomo bersalah? Ya, tentu saja. Mungkin memang wanita-wanita asing tersebut yang merayunya untuk berpaling kepada allah-allah lain, tetapi Tuhan telah berfirman kepada seluruh bangsa Israel termasuk dirinya bahwa mereka tidak boleh bergaul dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah ataupun sebaliknya sebab bangsa ini akan mencondongkan hatinya kepada allah lain (Lih.1 Raj 11:2). Dan disini terlihat bahwa Salomo telah melanggar apa yang Allah perintahkan kepadanya.

Melihat semua ini, Tuhan murka kepadanya. Salomo pun mendapat hukuman, yaitu bahwa kerajaannya akan terpecah-belah menjadi dua belas suku. Sepuluh suku akan diberikan kepada Yerobeam, salah seorang pegawai Salomo. Sedangkan dua suku lainnya akan tetap bersama anak Salomo, yakni Rehabeam. Meskipun Salomo telah melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, tetapi Tuhan tetap menyayanginya. Tuhan memiliki belas kasih yang luar biasa kepadanya. Ia tidak lupa akan janjinya yang telah diberikan kepada keluarga Daud. Meskipun keluarga Daud telah kehilangan kejayaannya akibat kejatuhan ke dalam dosa, tetapi Allah telah memulihkan semuanya melalui kelahiran Yesus Kristus.

Tak hanya kepada keluarga Daud saja, Allah juga menyayangi kita semua. Dia bahkan rela turun ke dunia ini menjadi manusia untuk menebus setiap dosa yang telah kita lakukan. Meskipun banyak yang menolak-Nya, Dia tetap rela mengorbankan nyawa-Nya di atas kayu salib untuk menyelamatkan kita semua. Kita patut berbangga punya Allah seperti Dia. Ya… Dia… Yesus Kristus, Sang Juruselamat.

Memang tak ada yang sempurna di dunia ini. Yang sempurna hanyalah Dia... Tuhan Allah kita... Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia. Tetapi hendaklah kita berusaha untuk tidak melakukan hal jahat di mata-Nya. 

Kembali lagi ke "Nobody is perfect". Kita memiliki cerita kita masing-masing ketika kita berbuat dosa. Berikut ini adalah beberapa cerita yang dimiliki oleh murid-muridku di sekolah minggu. Let’s enjoy the writing.

***

Saya pernah berbuat dosa. Waktu itu, saya di rumah saya mencuri uag ibu saya. Untungnya ibu saya tidak marah. Saya tidak akan mengulangi perbuatan ini. Saya berdoa kepada Tuhan tidak akan mengulangi perbuatan ini sekalipun.

***

1.    Sewaktu itu aku disuruh makan. Tetapi aku tidak makan. Ibu pulang. Aku lapar, Ibu memaafkanku dan menyuruh aku makan.
2.    Aku disuruh berlatih organ. Tapi aku malah bermain dan menonton TV. Aku lupa, tapi untungnya aku tidak dimarahi, malah disuruh berlatih. Terima kasih Tuhan, Kau sungguh baik.

***

Dulu aku pernah nyontek waktu kelas dua. Waktu ulangan Bahasa Inggris, ada yang susah. Terus aku bingung. Lalu aku pura-pura deh nata buku di atas padahal aku nyontek. Pertama gak ada yang tahu, terus ketahuan guruku, katanya “Ngapain wik?”. Aku bingung, terus aku bilang aja lagi nata buku. Habis selesai ulangan istirahat. Besoknya dibagi. Puji Tuhan Nilaiku masih bagus. Tuhan masih menyertaiku.

***

Pada waktu kelas 4 SD, aku pernah mencontek pada waktu ulangan. Sebelumnya, sebelum ulangan aku tidak belajar karena malas sehingga pada waktu dibagikan nilaiku bagus karena aku mencontek. Ibuku bangga dengan nilaiku, namun dalam hatiku aku sedih karena nilaiku bagus karena aku mencontek. Aku telah berbohong pada ibuku, jadi sekarang aku tidak mencontek dan berbohong lagi karena itu perbuatan dosa.

***

Pada waktu itu, saya ingin membeli mainan. Lalu saya mengambil uang mama saya. Lalu saya dapat mainan itu. Waktu saya jujur, mama saya bilang “tidak apa-apa tapi lain kali kalau mau buth uang bilang sama mama dulu”. Saya menjawab “ya”.

***

Aku tidak menuruti perintah ibuku lalu aku dimarahi lalu aku berdoa. Ibuku memaafkan aku.

***

Waktu di sekolah saya mengejek teman sampai menangis. Lalu teman saya memaafkan saya.

***

Kemarin ibuku pergi ke Salatiga dan aku disuruh belajar. Tetapi aku malah asyik-asyik bermain dan facebookan. Dan saat ibuku pulang aku ditanya bahwa aku sudah belajar atau belum, aku mengaku bahwa aku keasyikan bermain dan facebookan. Tetapi ibuku memaafkan kesalahanku. Hatiku jadi lega.

***

Aku pernah berbohong pada teman saya, lalu saya mengaku dan dimaafkan.

***
Pada suatu hari saya berbohong pada teman dan sepulang sekolah saya minta maaf dan dimaafkan.

 ***

Waktu itu aku disuruh belajar tapi gak belajar padahal besoknya ada ujian karena aku capek aku tinggal tidur aja. Besoknya waktu ujian aku berdoa sama Tuhan semoga Tuhan menurunkan Roh Kudusnya supaya dapat menerangi pikiranku dan ternyata Tuhan masih memberikan pikiran dan saya dapat mengerjakan ujian dengan benar dan yakin Tuhan memang baik walaupun saya tidak belajar tetapi Tuhan dapat menolong saya dalam mengerjakan ujian.

***

1.    Paginya aku mau ulangan tapi malam sebelumnya aku disuruh belajar tapi belum belajar tapi akhirnya ulangan itu tidak terlalu sulit dan aku dapat mengerjakannya dengan baik.
2.    Pada waktu itu aku lagi main singkong rebus Temanku yang lain ngumpet, aku udah ketebak terus aku bohong sama yang jadi. “eh… itu lho dia yang ngumpet disitu” padahal aku bohong. Tapi untung anak yang aku bohongi itu tidak marah sama aku.

***

Saya pernah berbohong kepada ortu. Waktu saya diberi uang untuk jajan tapi uangnya malah saya buat untuk bermain game online. Lalu setelah saya pulang ditanya ibu “uang itu buat apa?“. Saya jawab “buat jajan”. Setelah itu, satu jam kemudian, aku mengakui dosaku kepada ibuku. Ibuku mengampuniku.

***

Pada suatu hari aku ada janji dengan temanku di rumahnya untuk mengerjakan PR. Tapi pada saat yang sama, temanku datang dan mengajakku bermain dan membuat PR. Akhirnya aku tidak jadi datang. Keesokan harinya kami bertemu di sekolah. Aku takut jika temanku marah dan tidak mau berteman denganku. Sebelum temanku marah aku segera meminta maaf dan kita berteman lagi.

***
Pada suatu hari saya disuruh oleh ibu untuk membelikan sisir dan dibawakan uang 5000 rupiah sesampai di warung saya membeli sisir dan harganya 2500 dan setelah itu saya membeli bolpoint hitam yang harganya 1000, tapi sesampai di rumah aku di marahi telah berbuat dosa dan uangnya harus disisakan.

***

Pada waktu orang-tuaku pergi. Aku diam-diam mengambil uang untuk membeli es. Tiba-tiba ibuku datang lalu aku minta maaf.